Kelebihan Politeknik Tugu
1. Biaya Muran dan Beasiswa Kurang Mampu
Bagi kalangan masyarakat yang kurang mampu, tentunya beasiswa adalah hal yang dicari-cari, karena adanya keringanan biaya.
Di Politeknik Tugu sendiri terdapat 3 pilihan beasiswa :
- Beasiswa 50%
- Beasiswa 70%
- Beasiswa 100%
Dan tentunya setiap pilihan beasiswa memiliki syarat dan ketentuan masing-masing. Selain dari beasiswa itu sendiri, Politeknik Tugu biaya normalnya juga sudah termasuk murah dibandingkan perguruan tinggi lainnya.
Kekurangan Politeknik Tugu
1. Lingkungan yang kurang kondusif
Lingkungan di Politeknik Tugu memang kurang kondusif, seperti tempat rest yang kurang bersih, tempat rest itu sendiri tepat di bawah pohon besar, yang mana saat musim penghujan datang banyak sekali serangga-serangga yang berkembang biak dan juga banyak kotoran binatang di tempat rest itu sendiri.
Selain itu, gedungnya tergabung dengan SMK Insan Mandiri, jadi seperti itu adalah milih SMK sedangkan tertera di depan gedung bertuliskan papan "Politeknik Tugu Jakarta", alhasil rata-rata ruang kelas di kuasai oleh siswa SMK ketimbang mahasiswa.
2. Dosen yang Ilmunya Masih Setengah-setengah
Kenapa Saya bilang setengah-setengah ?
Karena pengalaman saya, dosen itu sendiri masih melihat-lihat buku saat sedang mengajar, padahal pelajaran itu sangatlah sangat mudah jika dilihat dari dosen itu sendiri yang pernah berkata bahwa Beliau sudah dapat membuat sebuah "SESUATU" sendiri, bahkan dapat menghasilkan uang.
Tidak hanya itu, sebenarnya ada dosen yang lebih mampu untuk mengajarkan mata pelajaran dari dosen pertama di atas, tetapi staff kampus sendiri yang tidak PANDAI dalam pengaturan Jadwal, atau bahkan dosennya itu sendiri yang egois untuk mengajar mata pelajaran tersebut.
Saran Saya, "Kalau tidak mampu mengajar lebih baik tidak usah mengajar, daripada membuat kesal"
3. Seluruh Jurusan/Fakultas dijadikan "SATU"
Ya, seluruh mahasiswa dari segala jurusan dari bidang tertentu dijadikan 1.
Penjelasan : Mahasiswa komputer yang mengambil Desain Grafis dijadikan satu dengan Teknik Informatika yang mempelajari pemrograman, alhasil ya mahasiswa Desain Grafis mabok atau bahkan bisa muntah darah melihat kode-kode yang seharusnya hanya diajarkan untuk mahasiswa Teknik Informatika, terlebih lagi mahasiswa Desain Grafis, sama sekali TIDAK DIAJARKAN tentang desain dari awal kuliah. Hmm..
4. Kurang Populer
Ya, kampus ini memang kurang populer padahal dari iklannya sendiri saya lihat sampai pelosok-pelosok Pekapuran, Depok. Saya pun terkejut saat melihat iklan tersebut bisa sampai tempat itu saat Saya bermain ke rumah teman, tapi masih kurang populer dan masih sedikit mahasiswa yang mendaftar.
Faktor tersebut mungkin bisa saja berpengaruh karena informasi melalui internet yang kurang.
Bisa dilihat sendiri dari website resmi kampus tersebut (http://www.poltektugu.info, http://poltektugu.ac.id), masih berantakan dan masih memakai blog wordpress, dengan template berantakan, writing contentnya pun juga berantakan. Hmm..
5. Superman (Khusus TI)
Hahaha, superman alias manusia super.
Di kampus ini teknologi komputer khususnya pemrograman memang selalu dijunjung tinggi, bisa dilihat sesuai pengalaman saya dari jadwal akademik, banyak sekali disisipkan mata kuliah pemrograman, dalam satu minggu terdapat 4 mata pelajaran pemrograman sekaligus.
Saya sendiri yang sudah tidak asing lagi dengan dunia pemrograman yang memiliki pengalaman +/- 4 tahun saja masih keteter, bayangkan saja untuk menguasai 1 bahasa pemrograman saja sulit sekali apalagi untuk mahasiswa yang tidak mempunyai background/latar belakang dalam dunia IT, semisal troubleshooting hal sepele di komputer saja masih belum bisa, bayangkan bayangkan.. hahaha.
* Tidak ada unsur menjelekkan atau menjatuhkan nama Politeknik Tugu Jakarta, Saya hanya ingin memaparkan kualitas dari kampus tersebut, dan berharap ada kemajuan untuk kampus ini
Murah boleh-boleh saja, tetapi pikirkan juga kualitas. Harus ada meteran-meteran tersendiri, dan dipikir secara matang.
0 comments:
Post a Comment